27.10.14



Meski menuai kontra, pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) tetap akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat. Reformasi struktural
dan fiskal ini sebenarnya akan memberikan keuntungan, termasuk di pasar saham Indonesia.

Direktur Utama PT BNP Paribas Investment Partners, Vivian Secakusuma menjelaskan, pasar saham membutuhkan sentimen atau faktor ke arah perbaikan. Pelaku pasar saham sebelum menanamkan modal melihat prospek Indonesia ke depan.

"Kalau anggaran subsidi BBM dipotong atau harga BBM naik, maka kondisi perekonomian kita jadi lebih baik. Pasar saham kita lebih menarik karena kondisi makro dan fiskal membaik. Hasilnya modal investor asing banyak yang masuk dan bisa mempengaruhi pasar saham," tutur dia kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (2/11/2014).

Vivian menuturkan, kondisi perekonomian yang bagus akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, membuka lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran lebih rendah. Sebagai contoh, sambung dia, tingkat kehidupan masyarakat membaik dapat mengerek penjualan produk  konsumer.

"Hal ini akan langsung terealisasi ke laporan kinerja perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods. Kalau kinerja emiten itu bagus, harga sahamnya naik, tapi investor bersedia membeli dengan harga lebih mahal," paparnya.

Dia bilang, investor lokal maupun asing sangat konsen terhadap kesehatan fiskal sebuah negara termasuk Indonesia. Sebab kondisi fiskal menunjukkan kekuatan pembayaran suatu negara. Diakuinya, investor asing akan selalu membandingkan satu negara dengan negara lain sebelum memasukkan dananya ke dalam portofolio investasi suatu negara.

Vivian memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai dengan akhir tahun akan menyentuh level 5.100. Namun indeks mempunyai peluang besar untuk naik apabila disokong implementasi  kebijakan menyesuaikan harga BBM bersubsidi pada tahun ini.

"Tapi kalau pemerintah bisa merealisasikan kenaikan harga BBM subsidi yang memang ditunggu pasar akan memberi impek yang besar dengan  mendorong IHSG lebih dari level 5.100 di akhir 2014. Itu adalah topik struktural atau masalah kita setiap tahun," tegasnya. (Fik/Ahm)

Pencarian

Untuk Share

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter